TENGGARONG- Kecamatan Tenggarong Seberang menjadi salah satu daerah yang serius untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah kecamatan untuk menekan angka stunting pada 2024. Sejumlah program digulirkan untuk memastikan wilayah kecamatan Tenggarong Seberang bebas dari stunting.
Camat Tenggarong Seberang, Tego Yuwono menjelaskan bahwa pemerintah kecamatan sedang berupaya menangani masalah stunting di 18 desa pada wilayahnya untuk tahun ini.
Beberapa langkah strategis turut dipersiapkan untuk menekan angka stunting. Selain itu, untuk menekan stunting di Tenggarong Seberang harus memiliki komitmen seluruh pihak. Antara lain Pemerintah Kecamatan, Desa, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan pihak swasta.
“Untuk mengurangi kasus stunting dan kemiskinan kita perlu membangun komitmen dengan kepala desa dan pihak lainnya, agar program penanganan stunting betul-betul berjalan kancar,” ujar Tego Yuwono.
Tego menilai, penanganan stunting tidak hanya berkaitan dengan kemiskinan tetapi juga dengan pola asuh dan pola makan yang baik bagi ibu dan anak.
Oleh sebab itu, ia mengharapkan adanya sinergitas antara Puskesmas dan Posyandu yang ada di setiap desa untuk melakukan identifikasi, pencegahan, dan penanganan stunting.
“Kita punya dua Puskesmas yang menjadi fokus kita, yaitu Puskesmas Teluk Dalam dan Puskesmas Separi. Mereka akan bertugas melakukan sosialisasi stunting. Kita juga akan mengaktifkan Posyandu untuk melakukan vaksinasi dan pemberian vitamin bagi ibu dan anak,” jelasnya.
Tego berharap, langkah-langkah yang telah di ambil pemerintah mampu menurunkan angka stunting secara signifikan di Kecamatan Tenggarong Seberang.
“Harapan kita bersama, semua program berjalan sesuai rencana dan betul-betul menekan angka stunting di kecamatan,” pungkasnya.