Samarinda, Satusuara.co – Komisi II DPRD Kaltim menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperidagkop) Kaltim baru-baru ini.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono, menjelaskan rapat berfokus membahas pengembangan koperasi di Benua Etam.
Ia menggarisbawahi peran strategis koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sambil mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Koperasi di Kaltim yang mencakup berbagai jenis seperti produsen, konsumen, jasa, dan simpan pinjam, diakui Tiyo sapannya sebagai motor penggerak dalam sektor ekonomi.
Upaya nyata dari Pemprov Kaltim terlihat melalui berbagai bentuk dukungan kepada koperasi, termasuk bantuan modal, sarana dan prasarana usaha, peralatan, manajemen usaha, sertifikat halal, hingga promosi melalui pameran dan media sosial.
“Pemerintah juga memberikan perhatian serius pada pembinaan SDM koperasi melalui pelatihan dan pendidikan,” ujar Tiyo.
Tiyo juga mengungkapkan harapannya agar koperasi di Kaltim dapat terus meningkatkan kapasitas dan kualitasnya agar mampu bersaing dalam era globalisasi.
“Keterlibatan aktif pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, serta asosiasi usaha dianggap krusial untuk menciptakan sinergi dan inovasi dalam pengembangan koperasi,” ujarnya.
Tiyo menyebut, penting untuk dicatat bahwa koperasi tidak hanya menjadi entitas ekonomi, melainkan juga menjadi pilar ekonomi nasional.
“Koperasi memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, mengurangi kemiskinan, dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah,” sebutnya.
Meskipun RDP kali ini belum dapat mengungkapkan secara detail perkembangan koperasi di Kaltim.
Namun, Disperindagkop mencatat bahwa dari total 5.745 koperasi yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim, sebanyak 2.901 unit di antaranya aktif. Hal ini menunjukkan bahwa Benua Etam memiliki landasan yang kuat untuk memajukan sektor koperasi. (fa/adv/dprdkaltim)
