Kutai Kartanegara, Satusuara.co – Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara (Dinsos Kukar) terus berupaya memberikan bantuan yang cepat, tepat, dan efektif kepada korban bencana. Sampai November 2024, lebih dari 1.000 jiwa telah menerima bantuan, mulai dari pangan hingga pakaian, dengan fokus utama pada mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana besar.
Kepala Bidang Penanganan Korban Bencana, Riadi Hadiwinoto, menjelaskan bahwa Dinsos Kukar menerapkan strategi selektif dalam menyalurkan bantuan.
“Kami fokuskan pada mereka yang terdampak berat, seperti korban kebakaran yang kehilangan tempat tinggal, dan memastikan bantuan yang disalurkan sesuai dengan kebutuhan mendesak di lapangan,” kata Riadi.
Sebagai contoh, saat terjadi bencana tanah longsor di Purwajaya dan kebakaran besar di Loa Ipuh, Dinsos Kukar langsung bergerak cepat dengan mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan siap saji bagi para korban yang kesulitan mendapatkan pasokan makanan. Kecepatan respons ini menjadi kunci untuk mengurangi penderitaan korban dalam situasi darurat.
Namun, Dinsos Kukar juga memiliki pendekatan realistis dalam menentukan kategori bencana. Riadi menambahkan bahwa tidak semua kejadian alam dianggap bencana besar. Seperti halnya banjir yang surut dalam waktu sehari di Desa Perangat Selat, Kecamatan Marangkayu, yang lebih dianggap musibah daripada bencana besar.
“Kami harus memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran, agar lebih bermanfaat bagi mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujar Riadi.
Bencana yang terjadi di Kutai Kartanegara menunjukkan pola yang menarik. Meskipun beberapa kecamatan seperti Samboja dan Muara Wis tercatat tanpa bencana sepanjang tahun, wilayah lain seperti Kelurahan Loa Ipuh justru mengalami kebakaran dua kali dalam seminggu. Kondisi ini menuntut kesiapsiagaan tinggi dari Dinsos Kukar dalam menanggapi bencana yang datang tanpa diduga.
Bantuan yang disalurkan oleh Dinsos Kukar tidak hanya mencakup pangan seperti beras dan mie instan, tetapi juga perlengkapan dapur seperti kompor dan wajan, serta pakaian untuk kebutuhan anak sekolah dan dewasa. Dinsos Kukar berusaha mencakup semua aspek kehidupan korban bencana, memastikan mereka bisa kembali melanjutkan hidup dengan sedikit lebih tenang.
“Bencana memang sulit diprediksi. Kadang hanya terjadi satu kejadian dalam sebulan, tapi bisa langsung meningkat drastis bulan berikutnya,” pungkasnya.
