TENGGARONG – Hamparan jagung hibrida yang menguning di Desa Tani Harapan, Kecamatan Loa Janan, menjadi saksi bisu kejayaan pertanian di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Dengan sorak gembira, para petani memanen hasil kerja keras mereka, membuktikan bahwa ketekunan dan inovasi mampu mengubah nasib sebuah daerah.
Bupati Kukar, Edi Damansyah, yang turut hadir dalam panen raya ini, tampak terharu menyaksikan semangat para petani.
Ia tak segan mengapresiasi keberhasilan mereka, terutama dalam penerapan sistem tumpang sari di lahan seluas 14 hektare, yang terbukti mampu meningkatkan hasil panen secara signifikan.
“Kita tidak boleh berhenti di sini. Pertanian harus terus bergerak maju! Setelah panen ini, kita lanjutkan lagi dengan penanaman berikutnya. Pemerintah telah menyiapkan berbagai bentuk bantuan melalui Dinas Pertanian,” ujar Edi dengan penuh semangat, Jumat (21/2/2025).
Lebih dari sekadar panen, momen ini adalah simbol kemandirian dan kebangkitan pertanian lokal. Edi menegaskan pentingnya pendampingan dan pelatihan bagi petani agar mereka semakin memahami teknik pertanian modern yang lebih efektif dan efisien.
Salah satu petani, Rahmat (45), tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya. Dengan senyum lebar, ia menyampaikan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah, berkat bantuan bibit unggul dan bimbingan pemerintah daerah.
“Dulu, hasil panen kami biasa saja. Namun dengan dukungan pemerintah, produktivitas kami meningkat pesat. Kami berharap program seperti ini terus berjalan agar petani semakin sejahtera,” kata Rahmat penuh harap.
Di sisi lain, Yuni (38), anggota Kelompok Wanita Tani (KWT), melihat peluang besar di balik keberhasilan panen ini. Ia bermimpi agar hasil pertanian mereka bisa dipasarkan lebih luas dan menjadi penggerak ekonomi desa.
“Panen ini bukan hanya tentang jagung, tapi juga tentang masa depan kami. Jika dikelola dengan baik, ini bisa membuka peluang usaha baru bagi petani dan UMKM lokal,” ujarnya penuh antusias.
Tidak hanya jagung hibrida, Bupati Edi juga menyoroti budidaya madu kelulut di Desa Tani Harapan. Ia melihat potensi besar dari produk ini, terutama jika dikemas dan dipasarkan dengan strategi yang tepat.
“Dengan branding yang kuat, madu kelulut dari Desa Tani Harapan bisa menjadi ikon produk unggulan yang dikenal luas,” tegasnya.
Pemerintah daerah pun memastikan komitmennya untuk terus memberikan dukungan, mulai dari bantuan alat pertanian, bibit unggul, hingga pelatihan bagi para petani dan Kelompok Wanita Tani agar kesejahteraan mereka semakin meningkat.
Panen ini bukan sekadar hasil kerja keras, tetapi juga tonggak kebangkitan pertanian Kukar menuju masa depan yang lebih gemilang. (MT)