Kutai Kartanegara, Satusuara.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) tengah mempercepat pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kecamatan Muara Badak sebagai langkah strategis untuk menghadirkan layanan kesehatan yang lebih dekat dan mudah dijangkau bagi warga pesisir.
Proyek ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan di tiga kecamatan pesisir, yaki Muara Badak, Marangkayu, dan Anggana, yang selama ini mengandalkan layanan kesehatan di Samarinda atau Bontang, yang memakan waktu dan biaya perjalanan yang cukup besar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, menjelaskan bahwa pembangunan fisik RSUD Muara Badak kini tengah berjalan dengan pengawasan ketat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Namun, Pemkab Kukar tidak hanya fokus pada pembangunan gedung fisik rumah sakit, tetapi juga memastikan kesiapan operasional rumah sakit yang mencakup penyediaan tenaga medis, peralatan kesehatan, dan pengelolaan yang profesional.
“Kami tidak hanya membangun fisiknya saja, tetapi juga mempersiapkan SDM dan fasilitas medisnya. Semua harus berjalan seiring agar RSUD Muara Badak siap memberikan pelayanan terbaik pada saat operasional dimulai,” ujar Sunggono.
Dalam upaya memastikan kelancaran proses ini, Pemkab Kukar juga telah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab untuk menyinkronkan berbagai aspek pembangunan, mulai dari pengadaan sumber daya manusia (SDM), peralatan medis, hingga pemilihan direktur rumah sakit yang berkompeten.
RSUD Muara Badak ditargetkan akan mulai beroperasi pada Juli 2025. Untuk memastikan target tersebut tercapai tepat waktu, Sunggono secara rutin melakukan evaluasi ke lokasi proyek, guna memantau perkembangan dan mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dipercepat.
“Harapan kami, dengan hadirnya rumah sakit ini, masyarakat pesisir tidak lagi perlu menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. RSUD Muara Badak akan menjadi pusat kesehatan yang strategis bagi warga Muara Badak, Marangkayu, dan Anggana,” imbuh Sunggono.
RSUD Muara Badak diproyeksikan tidak hanya akan mempermudah akses layanan kesehatan, tetapi juga membawa dampak positif bagi ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat setempat. Keberadaan rumah sakit ini diyakini akan meningkatkan kualitas hidup warga pesisir Kukar, dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mempercepat perbaikan infrastruktur kesehatan di wilayah tersebut.
“Kami berharap, rumah sakit ini akan menjadi pusat layanan kesehatan yang tidak hanya efisien, tetapi juga melayani dengan sepenuh hati,” tutup Sunggono.