Don't Show Again Yes, I would!

Revitalisasi Lahan Sawah Rapak Lambur, Langkah Strategis Menjadi Sentra Padi Kukar

Kutai Kartanegara, Satusuara.co – Desa Rapak Lambur tengah mempersiapkan langkah besar untuk mengembalikan kejayaan sektor pertanian, dengan merencanakan pembukaan kembali 500 hektare lahan sawah yang selama ini terbengkalai. Langkah ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga untuk menjadikan Rapak Lambur sebagai salah satu sentra produksi padi utama di Kutai Kartanegara.

Kepala Desa Muhammad Yusuf menjelaskan bahwa dari sekitar 800 hektare lahan sawah yang ada, hanya 300 hektare yang saat ini masih produktif. Sisanya, yang lama tidak dikelola, akan dibuka kembali untuk kembali berproduksi.

“Dari total sekitar 800 hektare sawah, hanya 300 hektare yang produktif. Sisanya, yang terbengkalai, akan kami revitalisasi agar kembali berfungsi untuk memproduksi padi,” jelas Yusuf.

Revitalisasi lahan sawah ini tak hanya berfokus pada pembukaan lahan baru, tetapi juga pada pembangunan infrastruktur pertanian yang mendukung. Salah satunya adalah irigasi, yang menjadi kunci dalam mengembalikan fungsi lahan yang selama ini terbengkalai dan berubah menjadi hutan. Kolaborasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kutai Kartanegara (Distanak Kukar) pun menjadi bagian integral dari program ini.

“Kami akan memetakan kembali lahan yang tertutup dan memastikan bahwa irigasi tersedia dengan baik. Kami juga melibatkan kelompok tani (Poktan) untuk memaksimalkan pengelolaan lahan dan mempersiapkan mereka menghadapi panen raya,” kata Yusuf.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak besar, tidak hanya bagi perekonomian Desa Rapak Lambur, tetapi juga bagi ketahanan pangan di daerah Kukar secara keseluruhan. Dengan fasilitas yang memadai dan dukungan dari berbagai pihak, Yusuf yakin bahwa potensi pertanian desa yang selama ini terabaikan dapat dimanfaatkan secara optimal.

Sejak menjabat dua tahun lalu, ia mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama terkait dengan irigasi dan sarana pertanian lainnya. Dukungan dari Pemkab Kukar sangat dibutuhkan untuk mewujudkan program ini.

“Potensi pertanian di desa ini sangat besar, tetapi kami membutuhkan dukungan lebih, terutama untuk irigasi dan infrastruktur pertanian. Jika itu bisa kami penuhi, saya yakin hasilnya akan luar biasa,” tambah Yusuf.

Melalui rencana ini, Rapak Lambur tidak hanya ingin mencukupi kebutuhan pangan desanya sendiri, tetapi juga berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan di Kukar.

Yusuf menargetkan, pada 2025, seluruh lahan sawah yang saat ini belum produktif dapat digarap kembali. Dengan pengelolaan yang tepat dan kolaborasi yang solid, Rapak Lambur bisa menjadi model pengelolaan sektor pertanian yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan potensi lokal.

“Ini adalah langkah besar untuk memaksimalkan potensi desa. Dengan dukungan semua pihak, saya yakin Rapak Lambur bisa menjadi lumbung pangan baru di Kukar,” tutup Yusuf dengan optimisme.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *